Sabtu, 25 Februari 2012

SAP DBD dan Pemberian Vitamin A

SATUAN ACARA PENYULUHAN



Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)

Hari/tanggal : xxxxx

Waktu : 09.00 - 09.30 WIB (30 menit)

Penyaji : xxxxx

Tempat : Rumah Posyandu Dusun Nglongko,Ds.Kebontemu,Kec.Peterongan

Sasaran : Keluarga Balita



I.LATAR BELAKANG

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aegypty.

II. TUJUAN

a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit tentang Demam Berdarah Dengue diharapkan keluarga Balita mengetahui tentang Demam berdarah cara pencegahannya.

b. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat :

1. Menjelaskan pengertian DBD

2. Menjelaskan penyebab DBD

3. Menjelaskan tanda dan gejala DBD

4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan DBD

5. Menjelaskan pencegahan DBD

III. GARIS BESAR MATERI

a) pengertian DBD

b) penyebab DBD

c) Tanda dan gaejala DBD

d) Perawatan dan pengobatan DBD

e) Pencegahan DBD



IV.METODE

 Presentase

 Diskusi

 Tanya jawab

V. MEDIA

 LCD

 Leaflet

VI. PENGORGANISASIANA ACARA

Penanggung Jawab : Wahyu Hadi Prasojo S.Kep

Penyaji : Kornelius Siki S.Kep

Moderator / MC : Okta Ningsih S.Kep

Pemateri : Kornelius Siki S.Kep

Fasilitator : Wahyu Dwi Saputra S.Kep

Notulen : Nur Cahyo Eko N S.Kep

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Penyuluhan

1 Penyuluhan 3 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan

3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan

Penyuluhan

4. Membuat kontrak waktu



2 Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan dan

- pengertian DBD Memperhatikan

- penyebab DBD

- tanda dan gejala DBD

- perawatan dan

pengobatan DBD, dan

- pencegahan DBD

2. Memberikan kesempatan bertanya

2. Aktif bertanya





3 Penutup 7 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan

yang diberikan Memperhatikan

2. Mengevaluasi keluarga 2. Menjawab pertanyaan

balita atas penjelasan yang diberikan

yang diberikan









MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1



A. Pengertian

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.



B. Penyebab

Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.



C. Tanda dan Gejala

1. Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil.

2. Mual dan muntah

3. Pegal – pegal pada seluruh badan

4. Pendarahan dibawah kulit

5. Pendarahan lain seperti : batuk darah, muntah darah, buang air besar darah dan buang air kecil darah.



D. Perawatan dan Pengobatan

Di Rumah :

1. Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman lainnya)

2. Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.

Di Rumah Sakit :

1. Penderita harus tirah baring atau istirahat total ditempat tidur.

2. Penderita diberi diit makanan lunak.

3. Penderita harus banyak minum (2 – 2,5 liter / jam). Pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita demam berdarah.

4. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap hari darah penderita diambil untuk pemeriksaan).

5. Transfusi darah.

6. Pemberian terapi obat.



E. Cara Pencegahan

1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.

2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara :

a. Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari jentik nyamuk.

b. Mengubur, membakar dan membuang kaleng, botol bekas dan sampah lainnya sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti.

c. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak dihalaman tidak terurus.

d. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.

e. Tidak membiarkan kain / baju bergantungan.



Referensi / Kepustakaan :



Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius.

Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.





SATUAN ACARA PENYULUHAN



Topik : Pemberian Vitamin A

Hari/tanggal : Sabtu, 11 Pebruari 2012

Waktu : 09.00 - 09.30 WIB (30 menit)

Tempat : Rumah Posyandu Dusun xxxxxxxx

Sasaran : Keluarga Balita



I.LATAR BELAKANG

Program pemberian Vitamin A adalah salah satu bentuk intervensi yang murah dan efektif dalam meningkatkan kelangsungan hidup anak. Program suplementasi Vitamin A yang rutin mencegah kebutaan pada anak dan mengurangi resiko morbiditas dan kematian jutaan anak-anak di seluruh dunia. Indonesia adalah salah satu negara pertama yang mengembangkan program suplementasi Vitamin A nasional bagi anak usia pra-sekolah.

Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dibutuhkan antara lain vitamin. Vitamin-vitamin ini selain dapat diperoleh dari makanan dapat juga diperoleh melalui suplemen-suplemen yang mengandung vitamin. Salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A atau yang disebut juga retinol. Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (sore atau senja hari), serta pada ibu nifas akan meningkatkan mutu vitamin A dalam ASI, sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang cukup dari ASI.

II. TUJUAN

a. Tujuan Umum : setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, peserta mampu memahami pemberian vitamin A pada balita

b. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti proses penyuluhan, peserta di harapkan mampu memahami :

 Pengertian Vitamin A

 Manfaat vitamin A

 Akibat Kekurangan Vitamin A

 Sumber vitamin A

 Cara Pemberian Kapsul Vitamin A





III. GARIS BESAR MATERI

 Pengertian Vitamin A

 Manfaat vitamin A

 Akibat Kekurangan Vitamin A

 Sumber vitamin A

 Cara Pemberian Kapsul Vitamin A



IV. METODE

 Presentasi

 Diskusi



V. MEDIA

 LCD

 Leaflet



VI. PENGORGANISASIAN ACARA

Penanggung Jawab : Wahyu Hadi Prasojo S.Kep

Penyaji : Kornelius Siki S.Kep

Moderator / MC : Okta Ningsih S.Kep

Pemateri : Aris Nasoetion S.Kep

Fasilitator : Wahyu Dwi Saputra S.Kep

Notulen : Nur Cahyo Eko N S.Kep



























VII. KEGIATAN PENYULUHAN



No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan

 Memberi Salam

 Memperkenalkan diri

 Mengkomunikasikan tujuan 5 menit  Menjawab salam

 Menyimak

 mendengarkan

2 Kegiatan inti

 Memberikan penjelasan mengenai pemberian Vit.A

 Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya

 Menjawab pertanyaan peserta 25 menit  Menyimak

 Memperhatikan

 Bertanya

3 Penutup

 Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta

 Memberikan evaluasi secara lisan

 Memberikan salam penutup 5 menit  Memperhatikan

 Menjawab



REFERENSI

Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan,2009. Jakarta

http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=15:pentingnya-suplementasi-vitamin-a-bagi-anak-balita-dan-ibu-nifas&catid=27:helath-programs&Itemid=28





Lampiran Materi
PEMBERIAN VITAMIN A

A. Pengertian

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit. Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik

B. Tanda Kekurangan vitamin A

Apabila terjadi kekurangan vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita kekurangan vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
C. Manfaat Vitamin A

Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lendir, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurang cahaya (sore atau senja hari), serta pada ibu nifas akan meningkatkan mutu vitamin A dalam ASI, sehingga bayi akan mendapatkan vitamin A yang cukup dari ASI.

D. Sumber vitamin A

Vitamin A dapat diperoleh pada minyak hati ikan, kuning telur, mentega, krim dan margarin yang telah diperkaya dengan vitamin A. Sedangkan provitamin A dapat diperoleh dari sayur-sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna kuning atau merah serta minyak kelapa.

E. Akibat kekurangan Vitamin A

Akibat dari kekurangan vitamin A ini bermacam-macam antara lain terhambatnya pertumbuhan, gangguan pada kemampuan mata dalam menerima cahaya, kelainan-kelainan pada mata seperti xerosis dan xerophthalmia, serta meningkatnya kemungkinan menderita penyakit infeksi. Bahkan pada anak yang mengalami kekurangan vitamin A berat angka kematian meningkat sampai 50%. Kekurangan vitamin A terjadi terutama karena kurangnya asupan vitamin A yang diperoleh dari makanan sehari-hari. Pada anak yang mengalami kekurangan energi dan protein, kekurangan vitamin A terjadi selain karena kurangnya asupan vitamin A itu sendiri juga karena penyimpanan dan transpor vitamin A pada tubuh yang terganggu.

F. Cara pemberian Kapsul Vitamin A

Memperhatikan akibat kekurangan vitamin A seperti yang telah disebutkan di atas maka untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A di Posyandu atau Puskesmas pada setiap bulan Februari dan Agustus seluruh bayi usia 6-11 bulan, harus mendapat 1 kapsul vitamin A biru dan seluruh anak balita usia 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A warna merah. Sedangkan untuk ibu nifas sampai 30 hari setelah melahirkan mendapat 1 kapsul vitamin A warna merah. Untuk mengobati anak dengan gejala buta senja (XN) hingga xerosis kornea (X2), dimana penglihatan masih dapat disembuhkan, diberikan kapsul vitamin A pada hari pertama pengobatan sebanyak (50.000 SI) kapsul biru untuk bayi berusia kurang atau sama dengan 5 bulan, 1 kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi berusia 6 sampai 11 bulan atau 1 kapsul merah (200.000 SI) untuk anak 12-59 bulan. Pada hari kedua diberikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur dan dua minggu kemudian diberi lagi 1 kapsul vitamin A juga sesuai umur.

Kapsul vitamin A dosis100.000 IU (warna biru) untuk bayi, kapsul vitamin A dosis 200.000 IU (warna merah) untuk anak balita dan ibu nifas.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar